Minggu, 25 Juli 2010

PENGELOLAAN DIRI

Ibarat kita akan melakukan suatu perjalanan, langkah untuk menempuh perjalanan akan jauh lebih mudah dan efektif bila kita memetakan (mapping) perjalanan tersebut. Peta tersebut minimal berisi informasi di mana kita sekarang berada, ke mana arah kita akan menuju, dan sumber daya apa saja yang kita miliki untuk perjalanan tersebut.

Demikian pula halnya dalam peningkatan efektivitas kepempimpinan. Pemetaan diri dengan mengetahui kekuatan-kekuatan diri (strenghts) dan area pengembangan diri (area for improvements) akan membantu kita meningkatkan efektivitas kepemimpinan kita.

Gambaran lebih jauh tentang pengelolaan pribadi yang dikaitkan dengan kesuksesan oleh Golemen dituangkan ke dalam The Emotional Competence Framework sebagai berikut:




Uraian terhadap masing-masing kuadran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kesadaran Diri (self awareness)

Mengetahui kondisi internal (internal states), kecenderungan (preferences), sumber daya (resources), dan intuisi (intuitions) diri. Hal-hal yang terkandung dalam Self-Awareness meliputi:
• Kesadaran Emosional : Menyadari emosi-emosi pribadi dan dampak-dampaknya
• Accurate self-assessment : Memahami kelebihan-kelebihan dan keterbatasan-keterbatasan diri
• Kepercayaan Diri : Perasaan yang tinggi atas harga-diri dan kapabilitas pribadi


2. Pengelolaan Diri (Self-Management)

Mengelola kondisi internal (internal states), dorongan-dorongan (impulses), dan sumber daya (resources) dalam diri. Hal-hal yang terkandung dalam Self-Management meliputi:
• Kontrol Emosi Diri : Menjaga dan mengontrol gangguan emosi dan dorongan-dorongan dalam diri
• Transparency : Mememihara integritas, bertindak konsisten dengan nilai-nilai pribadi
• Adaptability: Fleksibel dalam menghadapi perubahan
• Orientasi Pencapaian : Mendorong diri untuk makin baik atau meraih standard prima (standard of excellence)
• Initiatif : Kesiapan bertindak bila ada peluang
• Optimism: Ulet dan meraih sasaran dan mengatasi hambatan maupun gangguan


3. Kesadaran Sosial (Social Awareness)

Menyadari tentang perasaan (feelings), kebutuhan (needs), dan perhatian (concerns) terhadap orang lain. Hal-hal yang terkandung dalam Social Awareness meliputi:
• Empati : Merasakan perasaan dan sudut pandang orang lain, dan menaruh minat yang nyata pada perhatian orang lain
• Kesadaran Organisasional : Membaca kondisi emosi kelompok dan kekuatan hubungan sosial (relationships)
• Service orientation: Mengantisipasi, menghargai, dan memenuhi kebutuhan akan pelayanan dan mobilitas pelajar yang tergabung dalam organisasi (stakeholder needs)


4. Pengelolaan Relasi atau Hubungan

Cakap dalam membujuk respon-respon yang diharapkan dari orang lain. Hal-hal yang terkandung dalam Relationship Management meliputi:
• Membangun Orang Lain : Peka atas kebutuhan pengembangan orang lain dan mendukung kemampuan mereka
• Inspirational Leadership : Memberi inspirasi dan mengarahkan pribadi-pribadi maupun kelompok orang
• Pengaruh : Mempunyai taktik yang efektif dalam persuasi
• Katalisator Perubahan : Menginisiasi atau mengelola perubahan
• Manajemen Konflik : Menegosiasikan dan memecahkan ketidaksepahaman
• Kolaborasi dan Kerjasama: Bekerjasama dengan orang lain menuju sasaran bersama (shared goals). Menciptakan sinergi tim dalam mewujudkan tujuan bersama.


Kepemimpinan memiliki tiga komponen, yaitu: personal, organizational, dan interpersonal.

• Personal Leadership: menekankan pentingnya dan dampak dari nilai-nilai diri pribadi pemimpin terhadap intensi dan pendorong aksi pada kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini termasuk juga keterampilan, kemampuan dan sumber daya pribadi yang dimiliki pemimpin.

Adapun Personal Leadership sendiri meliputi:
1. Principles : nilai-nilai dan keyakinan yang dimiliki pemimpin,
2. Skills : kompetensi yang dimiliki seseorang untuk menjadi pemimpin yang efektif.
3. Intentions : hal-hal yang hampir selalu akan dilakukan pemimpin.

• Organizational Leadership : berupa karakteristik-karakteristik kunci organisasi serta fase perubahan dan perkembangan organisasi.

Pada Organizational Leadership meliputi:
1. Growth: tingkat perkembangan organisasi,
2. Change: strategi memfasilitasi perubahan
3. Communication: sistem dan kualitas komunikasi dalam organisasi.

• Interpersonal Leadership: menekankan interaksi antar-anggota dalam organisasi. Interpersonal Leadership meliputi:

1. Purpose: kesamaan pandangan dan komitmen tentang hal-hal yang hendak dicapai,
2. Empowerment: kapabilitas dan kewenangan yang dimiliki untuk mengerjakan tugas
3. Teamwork: bekerjasama dengan dasar saling menghargai dalam mencapai tujuan bersama.

Seorang pemimpin harus memiliki visi dan menunjukkan komitmen pada visinya tersebut, kemudian mengkomunikasikan visinya dengan jelas, dan mengerahkan orang lain (anggota) sebagai mitra (rekan) dalam pencapaian visi tersebut.

Beberapa ciri pemimpin yang efektif :

Pemimpin yang efektif :
1. Menentukan agenda
• Visi Organisasi
• Menyadari minat dan keinginan yang berbeda-beda
• Menentukan strategi
2. Membangun jaringan kerja (networking)
• Mencari dukungan dari berbagai kalangan
• Memotivasi dan menjaga semangat kelompok.
--- John P. Kotter

Pemimpin yang efektif :
1. Selalu terus belajar
2. Berorientasi melayani
3. Menebarkan semangat positif
4. Memercayai orang lain
5. Memiliki kehidupan yang seimbang
6. Memandang hidup sebagai tantangan
7. Bersifat sinerjik
8. Melakukan latihan untuk pembaharuan diri

Tidak ada komentar: